A. Faktor faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
Angka kelahiran:
1.
Angka
kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR):
Angka kelahiran kasar adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk.
CBR = L/P x 1.000
Keterangan :
CBR
: Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
1.000 : Konstanta
2.
Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth
Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada
kelompok umur tertentu.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada
kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu
pada pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta
3.
Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49
tahun dalam satu tahun.
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu
tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita
umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.0
= Konstanta
Angka Kematian:
1)
Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu
tahun.
CDR = M/P x 1.000
Keterangan :
CDR
= Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
2)
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka
yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu
dalam waktu satu tahun.
ASDR = Mi/Pi x 1.000
Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur
tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok
tertentu
1.000 = Konstanta
3)
Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR)
Angka kematian
bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di
bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
IMR= jumlah kematian bayi umur< 1 tahun
X 1000
Jumlah kelahiran bayi hidup
Keterangan:
IMR = Angka
kematian bayi
1.0
= konstanta
Migrasi:
1)
Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu
wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang
didatangi.
2)
Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah
lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan.
B. Pengertian, macam, proses dan akibat migrasi
Pengertian:
Migrasi adalah perpindahan atau gerak penduduk dari
suatu daerah ke daerah lain.
Macam-Macam Migrasi:
Internasional:
1)
Remigrasi: adalah perpindahan penduduk untuk kembali
ke tanah asalnya semula. Misalnya, karena sudah tua, seseorang kembali ke
daerah asalnya agar setelah mati dapat dikubur di daerah asalnya.
2)
Imigrasi: adalah perpindahan penduduk dan negara
asing untuk menetap dan menjadi warga negara di negara yang baru didatanginya.
Misalnya, seseorang dari Indonesia pindah ke Amerika Serikat. Bagi Amerika
Serikat orang tersebut disebut imigran.
3)
Emigrasi: adalah pindahnya sekelompok penduduk atau
perorangan dari suatu negara ke negara lain. Misalnya, orang Indonesia yang
menetap di Jepang. Bagi Indonesia disebut emigran,bagi Jepang disebut imigran.
4)
Forensen: adalah orang yang tinggal di desa (luar
kota), tetapi mempinyai mata pencaharian di kota sehingga setiap hari pulang
pergi dalam perjalanan. Hal itu disebabkan oleh sulitnya perumahan di kota.
Misalnya, banyak orang bekerja di Jakarta, tetapi bertempat tinggal di luar
Jakarta.
5)
Turisme: adalah perjalanan ke daerah-daerah
pariwisata. Misalnya, orang yang berwisata ke daerah wisata, seperti Bali,
Danau Toba, Borobudur, dan Tanah Toraja.
6)
Week end: adalah kegiatan bepergian ke luar kota pada
akhir minggu untuk menghirup udara segar. Misalnya, orang Jakarta berakhir
pekan ke Puncak, Jawa Barat.
Nasional:
1) Urbanisasi: adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota
2) Transmigrasi: adalah perpindahan penduduk dari
pulau ke pulau lain
3) Rulalisasi: adalah perpindahan penduduk dari kota
ke desa
4) Evakuasi: adalah perpindahan atau pengungsian
penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan/bencana. Misalnya,
korban bencana alam.
Proses Migrasi:
1. Proses migrasi menetap: pelaku migrasi pindah
dari 1 daerh ke daerah lain dan berencana untuk menetap di daerah tersebut
untuk selamanya.
2. Proses migrasi sementara: pelaku migrasi pindah
dari 1 daerah ke daerah lain namun berencana kembali ke daerah asal dalam waktu
tertentu.
3. Proses migrasi hanya sekedar berlibur: pelaku
migrasi pergi ke suatu daerah hanya untuk refreshing dari pekerjaan dan akan
kembali ke daerahnya dalam waktu yang sangat singkat.
Dampak Migrasi:
A. Dampak positif migrasi internasional:
Migrasi mendorong terjadinya proses alih teknologi
dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia.
Kedatangan orang-orang asing ke Indonesia
mempercepat proses pembangunan, dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang
besar.
Imigrasi dari negara-negara asing, terutama dari
negara maju yang bertujuan untuk bekerja di Indonesia. Biasanya, tenaga ahli
yang mempunyai keterampilan (skill) yang baik. Hal ini dapat membantu
kekurangan tenaga ahli di Indonesia.
Dapat menambah rasa persahabatan dan kebersamaan
antarbangsa. Adanya orang-orang asing yang tinggal di Indonesia akan memudahkan
kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu
rasa kebersamaan dengan mereka.
B. Dampak
negatif migrasi internasional:
Orang-orang yang melakukan imigrasi adakalanya di
antara mereka terdapat orang-orang yang bertujuan tidak baik, seperti pengedar
narkoba, bertujuan politik, memata-matai, dan sebagainya.
Imigran asing yang datang untuk bekerja
kadang-kadang dapat menimbulkan kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing
dan tenaga kerja dalam negeri.
Berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan
budaya bangsa. Apabila filter dari masyarakat rendah, dapat merusak budaya
kita.
C. Dampak positif migrasi nasional:
Lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan.
Penduduk yang ditransmigrasikan kehidupannya dapat
lebih baik secara ekonomi.
Meningkatnya produksi, terutama di bidang pertanian.
Mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi mereka
yang ditransmigrasikan.
Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
Membawa dampak positif bagi pembangunan desa.
D. Dampak negatif migrasi nasional:
Transmigrasi memerlukan dana yang cukup besar
sehingga banyak menghabiskan keuangan negara.
Terkadang mendorong kecemburuan sosial antara
masyarakat setempat dan para transmigran.
Tenaga terampil di desa berkurang dengan
berpindahnya tenaga berpendidikan dan terampil ke kota.
Banyaknya yang tinggal di kota menyebabkan
persediaan tenaga kerja lebih besar daripada kesempatan kerja sehingga
terjadilah pengangguran.
Padatnya penduduk di kota menyebabkan timbulnya
permukimanpermukiman kumuh.
C. 3 Jenis Struktur Penduduk
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive) Digambarkan
seperti Limas. jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan
angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak.
Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia,
Filipina,India.
Ciri-ciri Piramida Expansive :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang
menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan
kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju
seperti : Singapura,Jepang
Ciri-ciri Piramida
Penduduk Stasioner :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Piramida
Penduduk Tua (Constructive)
Bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini
menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi,
jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan
Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia
dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan
tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayan di
Indonesia.
Zaman
Batu Tua adalah zaman prasejarah yang
bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini
adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa
telah ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal
tahun 50.000 SM, manakala pada tahun 20 000 SM, manusia Cro-magnon sudah
menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa. Beberapa perkembangan
kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von Koenigswald) dan
Ngandong.
Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau
berpindah-pindah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka mencari
biji-bijian, umbi, serta dedaunan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam.
Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan
sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh.
Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan batu seperti flakes
(alat penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak
genggam/alat penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari tulang. Kapak
genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat
penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan
kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam.
Pembuatannya dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi
lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam
Spesies manusia purba yang telah ada:
1. Meganthropus Paleojavanicus
2. Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus
Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus)
Proses pembuatan kapak batu:
1. Memilih batu yang cocok dan mudah dibentuk
2. Batu tersebut dipukulkan dengan menggunakan batu
yang lebih keras
3. Pembentukan dengan cara dihaluskan menggunakan
kapak tulang, tangan juga dilindungi dengan kulit.
2. Zaman Batu Tengah
adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara
Palelolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup
tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan
menangkap ikan, namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal
agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka
pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris
sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas
kebudayaan manusia pada zaman itu.
3. Zaman Batu Muda
adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai
ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah,
pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.
a. Kebudayaan kapak persegi
Nama kapak persegi berasal dari penyebutan oleh von
Heine Gelderen. Penamaan ini dikaitkan dengan bentuk alat tersebut. Kapak
persegi ini berbentuk persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium.
Ukuran alat ini juga bermacam-macam. Kapak persegi yang besar sering disebut
dengan beliung atau pacul (cangkul), bahkan sudah ada yang diberi tangkai
sehingga persis seperti cangkul zaman sekarang. Sementara yang berukuran kecil
dinamakan tarah atau tatah. Penyebaran alat-alat ini terutama di Kepulauan
Indonesia bagian barat, seperti Sumatra, Jawa dan Bali.
b. Kebudayaan kapak lonjong
Nama kapak lonjong ini disesuaikan dengan bentuk
penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Bentuk keseluruhan alat ini lonjong
seperti bulat telur. Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian
ujung yang lain diasah sehingga tajam. Kapak yang ukuran besar sering disebut
walzenbeil dan yang kecil dinamakan kleinbeil. Penyebaran jenis kapak lonjong
ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur, misalnya di daerah Papua,
Seram, dan Minahasa.
E. Kebudayaan Hindu,Budha dan Islam di Indonesia
1. Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada tahun 1500 SM,
ajaran hindu masuk ke Indonesia melalu jalur perdagangan karena letak Indonesia
yang strategis pedagang dari berbagai Negara mulai memasuki Indonesia tak
terkecuali india, disinilah terjadi interaksi antara pedagang dan masyarakat
pribumi, dari interaksi tersebut mulailah terjadi penyebaran kebudayaan india
di Indonesia, seperti perkawinan campuran antara pedagang india dan masyarakat
asli pribumi. Sumber ajaran Hindu
terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau
himpunan yaitu: Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.Sama Weda,
berisi nyanyian-nyanyian suci.Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara
keselamatan.Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.Di samping
kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal
sesaji.
Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna
hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak
dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4
tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:
Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan
bangsawan.
Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh
menengah.
Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,
dan budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan
Pharia atau Candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar
aturan-aturan kasta. Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci
misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga
yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak
nirwana.
Peninggalan agama Hindu di Indonesia:
Candi:
Candi peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi
Prambanan atau Candi Loro Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 di
perbatasan Yogyakarta dan Surakarta. Di dalam candi ini terdapat patung
Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita
Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu. Prasasti
Prasasti peninggalan Hindu ditulis dengan huruf
Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tertua adalah Prasasti Yupa, dibuat
sekitar tahun 350-400 M. Prasasti Yupa berasal dari Kerajaan Kutai. Yupa adalah
tiang batu yang digunakan pada saat upacara korban. Hewan kurban ditambatkan
pada tiang ini. Prasasti Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti
Yupa adalah syair yang mengisahkan Raja Mulawarman.
Karya sastra (kitab)
Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk
kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya
karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam
bahasa Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain
Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah
dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya
dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala.
2. Agama Budha
Agama Budha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India
pada tahun 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya.
Budha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Masuknya agama Budha di Indonesia terjadi sekitar awal abad pertama atau saat
dimulainya perdagangan melalui jalur laut. Kerajaan Sriwijaya merupakan asal
mula peranan kehidupan Agama Budha di Indonesia, dimulai pada zaman Sriwijaya
di Sumatera pada abad ke-7. Hal ini terlihat pada catatan seorang sarjana dari
China bernama I-Tsing yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta
mencatat perkembangan agama Budha di sana. Biarawan Budha lainnya yang
mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang Profesor dari Nalanda,
dan Vajrabodhi, seorang penganut agama Buddha yang berasal dari India Selatan.
Kitab suci agama Budha yaitu Tripitaka artinya “Tiga
Keranjang” Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum
yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau
ajaran dari sang Buddha.
Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang
soal-soal keagamaan.
Pemeluk Budha wajib melaksanakan Tri Dharma atau
Tiga Kebaktian yaitu:
Budha yaitu berbakti kepada Buddha.
Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana
harus mengikuti 8 jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
Pandangan yang benar.
Niat yang benar.
Perkataan yang benar.
Perbuatan yang benar.
Penghidupan yang benar.
Usaha yang benar.
Perhatian yang benar.
Bersemedi yang benar.
Peninggalan agama Budha di Indonesia:
Candi
Candi-candi Buddha digunakan sebagai tempat
pemujaan. Ciri candi Buddha adalah adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama.
Stupa adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha.
Patung
Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca
Sang Buddha Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di
Sikendeng, Sulawesi Selatan. Berikut ini daftar patung atau arca peninggalan
sejarah Buddha.
Tradisi
Tradisi agama Buddha yang sekarang ini kita jumpai
banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Tradisi agama Buddha yang ada, misalnya
berdoa di wihara. Tradisi lain agama Buddha yang masih ada adalah ziarah.
Ziarah dilakukan dengan mengunjungi tempat suci leluhur seperti candi. Kegiatan
yang dilakukan pada saat ziarah adalah membaca doa dan membawa sesajen.
3. Agama Islam
Islam dibawa ke Nusantara oleh pedagang dari Gujarat,
Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhisme sebagai agama dominan
bangsa Jawa dan Sumatra. Penyebaran Islam di Nusantara pada awalnya didorong
oleh meningkatnya jaringan perdagangan di luar kepulauan Nusantara. Pedagang
dan bangsawan dari kerajaan besar Nusantara biasanya adalah yang pertama
mengadopsi Islam.
a. Waktu Masuknya Islam Ke Indonesia
Ada beberapa dugaan yang mengenai kapan Agama Islam
masuk ke Indonesia, yakni adalah sebagai berikut :
Abad ke-7 yang diberitakan oleh Dinasti Tang bahwa
di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dengan
Cina.
Abad ke-11 dibuktikannya dengan adanya Makam Fatimah
binti Maimun yang berangka tahun1028 di Leren, Gersik, Jawa Timur.
Abad ke-14 di simpang itu, Nisan Malik al Saleh yang
meninggal pada tahun 1297 juga memperkuat bukt-bukti yang ada.
b. Cara Penyebaran Islam Di Indonesia
Proses awal
masuknya penyebaran Islam ke Indonesia diperkirakan melalui saluran atau sarana
sebagai berikut :
Perdagangan : agama Islam datang ke Indonesia dibawa
oleh para pedagang dari Gujarat, India. Di sela-sela waktu menunggu arah angin
pelayaran, para pedagang muslim itu berdakwah Agama Islam kepada masyarakat
pesisir Indonesia.
Pernikahan : wanita pribumi yang akan menikah dengan
para pedagang muslim harus memluk Agama Islam terlebih dahulu.
Dakwah : agama Islam masuk ke Indonesia selain
dibawa oleh para pedagang muslim, ternyata ada juga yang memang secara sengaja
disebarkan oleh para ulama atau mubalig. Wali Sanga adalah contoh Ulama yang
sengaja menjadi penyebar Agama Islam terutama di Pulau Jawa.
Ajaran Tasawuf : ajaran Tasawuf adalah merupakan
ajaran ketuhanan yang bercampur dengan mistik atau unsure-unsur magis. Ajaran
Tasawuf masuk ke Indonesia pada abad ke-13, ajaran Tasawuf ini banyak yang
dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India pada saat itu.
Kesenian : banyak ulama yang menybarkan ajaran Islam
dengan melalui kesenian yang berkembang di masyarakat, termasuk di antaranya
Wali Sanga.
Politik : penyebaran Agama Islam tidak terlepas dari
dukungan yang kuat dari para raja atau sultan. Di Jawa, Kesultanan Demak adalah
merupakan pusat dakwah dan pelindung perkembangan Islam.
Peninggalan Islam di Indonesia:
MASJID
Salah satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia
adalah masjid. Bahkan sudah tidak sulit lagi menemukan berbagai masjid di
berbagai pulau di Indonesia. Masjid merupakan tempat peribadahan umat muslim,
sehingga wajar jika seni arsitektur Islam yang satu ini sangat mudah dijumpai
di Indonesia. Itu dikarenakan penduduk Indonesia yang mayoritas adalah muslim.
KALIGRAFI
Kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf Arab
dengan gaya dan susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya diambil
dari potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.Seni kaligrafi yang menjadi
peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada masa silam dapat kita temukan
sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya pada dinding masjid, gapura, atau pada
batu nisan.
PESANTREN
Sejak masuknya Islam di Indonesia, pesantren telah
menjadi lembaga pendidikan agama yang telah melahirkan banyak
mubaligh.Pesantren dianggap sebagai salah satu peninggalan sejarah Islam di
Indonesia karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan syiar Islam
Nusantara.Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di
Situbondo, Pesantren Lirboyo di Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren
As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
F. Kebudayaan Barat di Indonesia
Seiring masuknya era globalisasi budaya-budaya asing
mulai masuk ke Indonesia secara cepat dan tidak melalu proses filterisasi,
perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi
budaya terutatama pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan teknologi modern
mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain.
Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan
inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah
mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak
sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia,
sebagai contoh yaitu: cara berpakaian anak-anak remaja Indonesia yang sudah
jauh melenceng dari aturan-aturan agama dan norma yang ada. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan sehingga ada bagian tubuh yang seharusnya tidak
diperlihatkan malah diperlihatkan. Masuknya budaya asing diindonesia bisa
melalui banyak cara salah satunya adalah melalui social media. Kaum remaja
biasa melihat fashion orang asing. Mulai dari cara berpakaian hingga gaya
rambut sehingga mereka dengan mudah terpengaruh dengan fashion orang barat.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BUDAYA ASING DI
INDONESIA:
A. DAMPAK POSITIF:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan
elektronik, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien
karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya
dengan lebih baik lagi.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
Terjadinya industrialisasi
Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku
bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju
seperti mereka
Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut
pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki
Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan
memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa
menciptakan kebudayaan baru yg unik
B. DAMPAK
NEGATIF:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan
elektronik, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien
karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya
dengan lebih baik lagi.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
Terjadinya industrialisasi
Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku
bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju
seperti mereka
Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja
untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki
Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan
memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa
menciptakan kebudayaan baru yg unik
0 komentar:
Posting Komentar